Dikisahkan, salah satu di antara menteri sang raja adalah seorang yang bijak. Namun pada suatu ketika, sang raja murka kepada menteri itu, karena suatu sebab yang tidak jelas. Raja itu kemudian menghukumnya dalam sebuah penjara yang sangat sempit dan gelap.
Setiap hari, ia hanya diberi makan sepotong roti kering dengan garam serta air.
Selama beberapa bulan, orang bijak itu tidak mau berbicara sama sekali, sehingga raja memerintahkan para pengawalnya seraya berkata, “Panggillah kepada beberapa sahabatnya, dan suruhlah mereka menemuinya. Lalu dengarkanlah apa yang dibicarakan di antara mereka!”
Beberapa sahabat menteri itu pun didatangkan dan disuruh menemuinya. Mereka pun lalu bertanya tentang keadaanya, “Wahai guru, kami lihat engkau sedang diuji dengan penjara yang sangat sempit dan gelap, pakaianmu juga lusuh. Engkau betul-betul dalam keadaan yang menyedihkan. Namun, kami melihat, tubuhmu tetap sehat, wajahmu tak berubah sama sekali. Kenapa bisa demikian?”
“Saya selalu membuat ramuan obat dari 6 unsur. Setiap hari saya menggunakanannya, ramuan obat itulah yang membuat keadaan saya seperti yang kalian lihat sekarang ini,” jawab menteri bijaksana itu kepada sahabat-sahabatnya. Lantas mereka bertanya kepadanya karena penasaran, “Kami harap engkau berkenan memberitahukan obat itu kepada kami, sehingga bila ada di antara kami yang diuji seperti apa yang sedang engkau alami ini, kami bisa menggunakan ramuan itu.”
Kemudian sang bijak itu bertutur, “Unsur pertama adalah iman dan percaya pada kekuasaan Allah Swt. Kedua saya paham bahwa apa pun yang telah ditentukan Allah Swt. pasti akan terjadi.
Ketiga, sabar menghadapi ujian dan kesabaran merupakan unsur terpenting dalam menghadapi segala ujian. Keempat, rida pada semua ketentuan serta takdir, karena kalau saya tidak rida, lalu apa yang bisa saya lakukan atas takdir ilahi? Kelima, saya sudah menyiapkan diri dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Keenam, saya tetap punya keyakinan bahwa jalan keluar akan selalu ada.” Penuturan sang bijak itu ternyata sampai juga ke telinga raja. Atas kehendak Allah Swt., raja pun akhirnya memberikan ampunan serta mengeluarkannya dari penjara.
Sumber: 110 Hikmah Untuk Setiap Muslim
1. Qa«±’ adalah ketetapan Allah Swt. terhadap segala sesuatu sejak zaman azali.
2. Zaman azali yaitu zaman dikala segala sesuatu belum tercipta.
3. ialah perwujudan kehendak Allah Swt. terhadap semua makhluk- Nya dalam kadar dan bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.
4. Iman kepada takdir berarti percaya bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya sehat dan sakit, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan kehendak dan ketentuan Allah Swt.
5. Takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram.
6. Manfaat beriman kepada qa«±’ dan yaitu menenangkan jiwa, senantiasa bersikap sabar dan syukur, menumbuhkan sifat optimis, dan menjauhkan diri dari sifat sombong
SUMBER : Buku K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas ix
Setiap hari, ia hanya diberi makan sepotong roti kering dengan garam serta air.
Selama beberapa bulan, orang bijak itu tidak mau berbicara sama sekali, sehingga raja memerintahkan para pengawalnya seraya berkata, “Panggillah kepada beberapa sahabatnya, dan suruhlah mereka menemuinya. Lalu dengarkanlah apa yang dibicarakan di antara mereka!”
Beberapa sahabat menteri itu pun didatangkan dan disuruh menemuinya. Mereka pun lalu bertanya tentang keadaanya, “Wahai guru, kami lihat engkau sedang diuji dengan penjara yang sangat sempit dan gelap, pakaianmu juga lusuh. Engkau betul-betul dalam keadaan yang menyedihkan. Namun, kami melihat, tubuhmu tetap sehat, wajahmu tak berubah sama sekali. Kenapa bisa demikian?”
“Saya selalu membuat ramuan obat dari 6 unsur. Setiap hari saya menggunakanannya, ramuan obat itulah yang membuat keadaan saya seperti yang kalian lihat sekarang ini,” jawab menteri bijaksana itu kepada sahabat-sahabatnya. Lantas mereka bertanya kepadanya karena penasaran, “Kami harap engkau berkenan memberitahukan obat itu kepada kami, sehingga bila ada di antara kami yang diuji seperti apa yang sedang engkau alami ini, kami bisa menggunakan ramuan itu.”
Kemudian sang bijak itu bertutur, “Unsur pertama adalah iman dan percaya pada kekuasaan Allah Swt. Kedua saya paham bahwa apa pun yang telah ditentukan Allah Swt. pasti akan terjadi.
Ketiga, sabar menghadapi ujian dan kesabaran merupakan unsur terpenting dalam menghadapi segala ujian. Keempat, rida pada semua ketentuan serta takdir, karena kalau saya tidak rida, lalu apa yang bisa saya lakukan atas takdir ilahi? Kelima, saya sudah menyiapkan diri dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Keenam, saya tetap punya keyakinan bahwa jalan keluar akan selalu ada.” Penuturan sang bijak itu ternyata sampai juga ke telinga raja. Atas kehendak Allah Swt., raja pun akhirnya memberikan ampunan serta mengeluarkannya dari penjara.
Sumber: 110 Hikmah Untuk Setiap Muslim
1. Qa«±’ adalah ketetapan Allah Swt. terhadap segala sesuatu sejak zaman azali.
2. Zaman azali yaitu zaman dikala segala sesuatu belum tercipta.
3. ialah perwujudan kehendak Allah Swt. terhadap semua makhluk- Nya dalam kadar dan bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.
4. Iman kepada takdir berarti percaya bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya sehat dan sakit, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan kehendak dan ketentuan Allah Swt.
5. Takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram.
6. Manfaat beriman kepada qa«±’ dan yaitu menenangkan jiwa, senantiasa bersikap sabar dan syukur, menumbuhkan sifat optimis, dan menjauhkan diri dari sifat sombong
SUMBER : Buku K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas ix