Teater bermula dari upacara keagamaan yang tujuannya untuk kesuburan tanaman dan keselamatan masyarakat dalam perburuan. Kemudian pada perkembangannya, menjadi pertunjukan yang dipertontonkan kepada khalayak, ketika adegan perburuan itu diperagakan oleh kelompok masyarakat pendukungnya.
Pada perkembangan selanjutnya, teater menjadi sarana pengajaran dan hiburan yang mengusung nilai-nilai moral, sosial, ekonomi, politik, dll. Demikian pula perkembangannya pada teater tradisional di Asia dan di Nusantara. Lakon-lakon yang kita saksikan melalui “Oedipus Sang Raja”, “Mahabharata”, Ramayana, “Romeo & Juliet”, “Lutung Kasarung”, “Malin Kundang”, dll.
Semua menceritakan nilai baik-buruk, dimana masyarakat yang menontonnya bisa bercermin.
Pada perkembangan selanjutnya, teater menjadi sarana pengajaran dan hiburan yang mengusung nilai-nilai moral, sosial, ekonomi, politik, dll. Demikian pula perkembangannya pada teater tradisional di Asia dan di Nusantara. Lakon-lakon yang kita saksikan melalui “Oedipus Sang Raja”, “Mahabharata”, Ramayana, “Romeo & Juliet”, “Lutung Kasarung”, “Malin Kundang”, dll.
Semua menceritakan nilai baik-buruk, dimana masyarakat yang menontonnya bisa bercermin.