Seni Budaya : Mendengarkan Musik


Pada saat-saat apakah kamu dapat mendengarkan musik dengan baik? Apakah pada saat belajar di rumah atau sewaktu dalam perjalanan? Karya musik apakah yang paling kamu senangi? Siapakah pencipta atau penggubahnya? Di bidang kreativitas musik, perbedaan antara komponis dengan penggubah musik terletak pada karya yang dihasilkan. Komponis menciptakan musik yang baru atau asli. Dalam hal ini, komponis adalah orang yang menuangkan gagasan, pikiran-pikiran dan konsep musik untuk pertama kali. Penggubah adalah seorang yang menafsirkan ulang karya musik yang sudah ada dan mewujudkannya dalam bentuk atau gaya yang baru.
Sebelum mendalami bagaimana menggubah lagu, kita pahami dulu dasar seseorang untuk dapat mencipta atau menggubah musik. Setiap pencipta atau penggubah dan pemusik lainnya (termasuk penyanyi) selalu memulai dari mendengarkan, membaca, lalu menulis. Tidak ada musisi yang dilahirkan tanpa mendengarkan musik terlebih dahulu. Artinya, mereka memulai dari belajar sebelum menghasilkan karya musik.
Jika musisi memulai dari mendengarkan musik, apakah kamu tahu perbedaan antara ‘mendengarkan’ musik dengan ‘mendengar’ musik. Mendengar musik dapat dilakukan oleh siapa saja dan dalam keadaan apa saja. Sebagai contoh, seseorang yang sedang membaca koran dapat saja membaca sambil mendengar musik.
Demikian juga jika kita menghadiri jamuan makan, kita dapat makan sambil mendengar musik yang diperdengarkan melalui pemutar musik atau pertunjukan langsung. Kegiatan mendengar musik dalam aktivitas seperti ini tidak memerlukan perhatian yang khusus atau konsentrasi yang tinggi.
Belajar musik secara baik adalah ketika kita meluangkan waktu khusus untuk mendengarkan musik, baik yang sedang dimainkan secara langsung pada acara pertunjukan musik maupun melalui pemutar musik. Dalam kegiatan ini, perhatian pada musik lebih utama daripada kegiatan lain. Musik bukan sebagai latar belakang suatu aktivitas tetapi untuk dipahami. Untuk itu, ketika hendak mendengarkan musik, maka perlu memberi perhatian secara penuh pada musik yang sedang berlangsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mendengarkan musik merupakan aktivitas memahami musik secara baik.
Ada bunyi yang telah berlalu dari pendengaran kita. Ada bunyi yang sedang kita dengarkan. Ada juga bunyi yang akan hadir melalui pendengar kita.
Pada aktivitas mendengarkan musik, perhatian selalu melekat pada musik yang telah lewat dan menghubungkannya dengan musik yang sedang terdengar sekaligus membayangkan bunyi musik yang akan datang. Dengan kata lain, aktivitas mengingat bunyi yang telah berlalu, mendengarkan bunyi yang sedang berlangsung, dan memprediksi bunyi yang akan menghampiri pendengaran kita adalah tindakan mendengarkan musik. Cara mendengarkan seperti ini akan membantu pemahaman musik yang sedang didengarkan. Perhatikan gambar berikut yang menggambarkan proses mendengarkan musik seperti yang dimaksud. Dengan cara mendengarkan seperti ini, bukan hanya musik secara keseluruhan yang dipahami tetapi juga bagian-bagian musik akan semakin

1. Mengamati
Pada aktivitas mendengarkan musik, perhatian selalu melekat pada musik yang telah lewat dan menghubungkannya dengan musik yang sedang terdengar sekaligus membayangkan bunyi musik yang akan datang. Dengan kata lain, aktivitas mengingat bunyi yang telah berlalu, mendengarkan bunyi yang sedang berlangsung, dan memprediksi bunyi yang akan menghampiri pendengaran kita adalah tindakan mendengarkan musik. Cara mendengarkan seperti ini akan membantu pemahaman musik yang sedang didengarkan. Dengan cara mendengarkan seperti ini, bukan hanya musik secara keseluruhan yang dipahami tetapi juga bagian-bagian musik akan semakin terekam dalam ingatan.
Banyak jenis musik yang dapat dipelajari. Sebagai contoh, musik tradisional atau musik daerah di sekitar kita. Ada juga musik hiburan yang dapat kita dengarkan melalui radio atau televisi. Terdapat juga karya musik seni. Semakin banyak mendengarkan musik dari berbagai jenis dan era akan memperkaya rasa musikal sesorang bila dipelajari secara baik dan benar. Apapun jenis musik yang sedang didengarkan hendaknya dilakukan dengan penuh perhatian agar dapat menangkap kesan-kesan musikal dari karya yang sedang diapresiasi. Kesankesan yang terekam dalam diri kita akan menjadi dasar bila akan menggubah suatu musik. Jadi, mendengarkan musik secara baik terlebih dahulu merupakan langkah awal untuk menggubah musik.
Selain kesan umum dari suatu karya musik, mendengarkan musik berarti mendengarkan detail-detailnya. Apa yang kita dengarkan atau kita tangkap sebagai kesan umum dari suatu karya musik adalah hasil dari hubungan antar dan intra detail yang disusun sedemikian rupa sehingga dalam mendengarkan musik, kita sedang menghubungkan detail-detailnya. Sekarang coba dengarkan salah satu karya musik yang kamu senangi dan dengarkanlah dengan cara seperti diutarakan di atas.
Sebagai langkah awal, hubungkan antar unsur yang membangun musik tersebut. Umpamanya hubungan antar nada, ritme, atau harmoninya jika ada. Cara lain dapat juga dilakukan dengan terlebih dahulu mendengarkan detail-detail musik yang membuat kita terkesan dari suatu karya, kemudian mendalami hubungan dengan bagian lain secara keseluruhan. Mendengarkan hubungan antar bagian atau unsur pembangun suatu karya musik secara baik merupakan hal yang dapat menambah pemahaman kita menjadi lebih lengkap atas karya tersebut, yang pada akhirnya kita mengapresiasi karya tersebut dengat tepat.

2. Menanya
Agar dapat menerapkannya, sekarang dengarkan salah satu karya musik. Masih ingatkah cara mendengarkan musik yang baik. Perlukah waktu khusus untuk mendengarkan secara penuh perhatian? Sudahkah kamu menghindari hal-hal yang menggangu pendengaran dan perhatian selama kegiatan ini dilakukan? Andaikan karya musik yang didengarkan adalah musik yang digubah dengan suatu iringan, seperti lagu daerah atau lagu populer, maka perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Coba kembangkan pertanyaan selain yang disajikan di bawah ini.
a. Bagaimana gerakan melodinya, adakah motif diulang sama atau ada perubahan-perubahan? Adakah melodi selain melodi utama dalam iringan musiknya? Ingat-ingat kembali bagian demi bagian melodinya.
b. Bagaimana tempo, ritme, dan perpaduan dari masing-masing ritme baik dalam melodi maupun iringan musiknya? Ingat saat-saat kapan ada perubahan dan bagaimana ritme disusun sehingga terasa.
c. Bagaimana rasa kualitas akor serta gerakan akornya? Apakah akornya bergerak hanya pada akor utama (primer) saja? Ingat pada bagian mana saja akornya bergerak atau pindah.
Selanjutnya perhatikan detail musik itu diekspresikan.
a. Bagaimana musiknya diartikulasikan, apakah datar saja atau ada tekanan (aksen) pada bagian tertentu?
b. Bagaimana warna suara (tone colour) yang dipadukan antar masing-masing alat musik. Misalnya gitar atau piano dengan suling. Bila dimainkan pada register rendah apakah terkesan berat/gelap atau ringan/terang?
c. Bagaimana dinamika musik dibangun? Adakah datar saja atau ada perubahan dinamikannya?
Coba kembangkan pertanyaan selain yang disajikan di atas sesuai dengan musik yang didengarkan, misalnya, apakah ada perpindahan tangganada (modulasi) dan pada tingkat berapa modulasinya?

3. Mengeksplorasi
Langkah-langkah di atas dapat diterapkan pada karya musik yang berbeda tetapi masih dalam jenis (genre) yang sama atau yang ada iringannya. Kamu dapat juga mendengarkan karya musik yang sama tetapi dengan aransemen serta penyaji yang berbeda. Bandingkan bagaimana keindahan musik itu disajikan dalam beberapa cara. Untuk mendapatkan rasa musikal yang semakin kaya, coba dengarkan karya musik dari jenis yang berbeda.
Mendengarkan musik ada baiknya bila disertai dengan membaca notasi musiknya. Aktivitas ini tentu tidak dapat dilakukan bila sedang menyaksikan suatu pertunjukan musik atau ketika mendengarkan musik dari radio dalam suatu perjalanan.
Kegiatan ini sebaiknya dilakukan di sekolah atau di rumah. Mendengarkan sambil membaca memberi manfaat yang baik pada kemampuan membaca notasi musik dan pemahaman akan detail-detail musik yang sedang dipelajari.

4. Mengasosiasi
Bunyi yang menarik perhatian, apabila disertai notasinya maka dapat kita ketahui detail bunyinya serta letak dan cara penulisannya. Selain itu, kita juga dapat memahami bagaimana bunyi tersebut dipadukan dengan unsur bunyi lainnya. Hal ini dapat disamakan bila kita mendengarkan suatu lagu yang dihadapan kita ada naskah teater atau tulisan lirik lagu bahasa asing. Kita dapat mengetahui cara pengucapannya dan pada bagian mana suara diberi tekanan (aksen) atau dibawakan secara halus (piano).
Dengan mendengarkan musik sambil membaca notasinya dapat membantu ingatan untuk menulis musik yang hendak digubah nantinya karena bunyi yang dibayangkan dalam pikiran telah diketahui cara dan letak penulisannya dalam pertitur. Untuk hal ini mulailah dengan mendengarkan satu bagian tertentu yang dirasa mudah untuk ditangkap bunyinya. Selanjutnya dengarkan dan baca bagian bunyi yang menarik bagi kita.
Bunyi yang kurang baik juga didengarkan dan dibaca sehingga kelak dapat dihindari ketika hendak menggubah suatu musik.
Bahan-bahan untuk latihan mendengar sambil membaca notasi musik sudah banyak tersedia di internet dengan format audio yang beragam.

5. Mengomunikasikan
Hasil pendengar kita dari suatu karya musik dapat disajikan dengan menuliskan ulang hasil pendengaran tersebut pada secarik kertas musik. Oleh karena bukan hanya kesan umum, seperti musiknya sedih, gembira atau menyenangkan dan kesankesan psikis lainnya yang disajikan, maka menyajikan hasil pendengar yang baik adalah dengan menuliskan ulang dalam bentuk notasi musik. Walau demikian halnya, sebagai proses belajar, hasil pendengaran suatu karya musik dapat dipilah penulisannya. Umpamanya, melodi, ritme atau harmoni (akor) saja.
Penulisan melodi masih dapat dipilah antara jarak nada (interval) dengan nilai nada (ritme). Demikain halnya dengan unsur musik lainnya. Oleh sebab itu, tulislah salah satu bagian musik yang kamu dengar di bawah ini (dapat menggunakan kertas lain bila dirasa kurang).
Kemampuan menulis hasil pendengaran dapat digunakan sangat berguna ketika menggubah musik. Untuk bahan referensi berikut ini disajikan beberapa hal yang berhubungan dengan notasi dan penggubahan maupun pementasan musik.
Ada dua cara menampilkan suatu karya musik. Pertama adalah penampilan tanpa notasi. Dalam hal ini para pemain atau penyanyi tidak memerlukan partitur (score) musik saat menampilkan karya musik. Cara pertama ini tentu tidak memerlukan notasi karena karya yang dimainkan lebih pendek dan kurang kompleks atau mudah diingat. Cara kedua adalah penampilan dengan partitur. Para pemain termasuk dirigen atau konduktor memainkan karya musik sambil membaca.
Cara kedua memerlukan notasi musik karena karya yang dimainkan cukup panjang dan kompleks. Jika cara pertama sering kita saksikan lewat penampilan kelompok musik band atau keroncong; sedangkan cara kedua biasanya ditampilkan oleh pemain orkes.
Pada bidang penciptaan musik, cara di atas dapat juga terjadi. Apabila karya yang dihasilkan sederhana, maka tidak selalu memerlukan partitur musik. Sebaliknya, apabila karya yang dihasilkan panjang dan kompleks tentu memerlukan partitur.
Namun demikian, baik karya yang sederhana maupun kompleks, apabila karya musik yang dihasilkan tidak dimainkan sendiri oleh pencipta atau penggubahnya dan tidak mudah diingat oleh para penyajinya, maka partitur diperlukan sebagai alat pengingat dan komunikasi antara pencipta dengan penyaji. Dengan demikian partitur membantu pencipta untuk menyampaikan gagasannya dan penyaji musik dapat mempelajarinya.
Ada beberapa jenis notasi musik. Notasi musik yang umum digunakan adalah notasi angka dan notasi balok. Notasi lainnya adalah notasi grafik. Notasi apa pun yang digunakan tentu berguna untuk menyampaikan pikiran, gagasan atau ide musik antara pencipta dan penggubah musik dengan penyaji. Notasi angka cukup memadai bila hanya menulis karya musik sederhana, misalnya untuk vokal. Notasi angka tidak memadai untuk menulis karya musik yang kompleks, seperti orkestra. Demikian umpamanya, untuk menulis karya pada alat musik piano tentu sangat menyulitkan bila menggunakan notasi angka, maka notasi balok menjadi pilihan yang tepat.
Penulisan gagasan musik pada partitur disesuaikan dengan format alat musik yang digunakan. Tata cara atau susunan penulisannya dimulai dengan alat musik yang paling tinggi suaranya ke suara yang paling rendah. Jika alat musik yang digunakan cukup banyak, maka alat musik yang sejenis dikelompokkan dengan urutan yang suara tinggi ditempatkan paling atas
hal-hal yang kita dapati pada partitur adalah:
a. Bagian identitas: judul, nama pencipta atau penggubah.
b. Bagian musik: tanda tempo, nama instrumen, tanda kunci, tanda birama, tanda-tanda ekspresi, dan notasi musik berserta lirik jika ada.
c. Petunjuk lain: nomor birama dan nomor halaman.
Menulis karya musik dapat dilakukan dengan tulisan tangan atau dengan komputer. Saat ini sudah banyak program komputer yang dapat membantu penggubah musik untuk menuangkan gagasan musiknya. Contohnya Encore, Finale, atau Sibelius.

Sumber : buku seni budaya kelas xi k13