Glossarium seni budaya E -K


Euripides
Euripides lahir 480 SM dan meninggal 406 SM. Ia adalah salah satu dari tiga penulis tragedia besar di zaman Yunani kuno, dua lainnya Aeschylus dan Sophocles. Dua Dramanya yang berjudul Hippolitus dan Medea sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Festival
Hari atau pecan gembira yang diadakan untuk memperingati peristiwa penting dan bersejarah. Di dalamnya terdapat berbagai aktifitas, yang di antaranya mengandung unsur kompetisi, pertandingan atau perlombaan. Contohnya: (a) Festival Teater Jakarta. (b) Festival Kesenian Daerah dalam rangka memperingati 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan.

Gurindam
Puisi lama yang terdiri dari 2 baris dalam 1 bait, bersajak a-a. kalimat baris pertama menyatakan perbuatan dan baris kedua menyatakan akibat yang timbul dari perbuatan itu. Isinya selalu mengandung nasehat bagi para pembaca. Gurindam yang sangat terkenal adalah gurindam karya Raja Ali Haji, yang berjudul gurindam duabelas.
Contoh:
Kalau terpelihata kuping
Kabar yang jahat tiada damping
Awal diingat akhir tidak
Alamat badan akan rusak

Hieroglif
Sebelum ada bahasa tertulis, orang menggunakan gambar untuk berkomunikasi. Begitulah orang Mesir kuno mencatat ide-ide. Foto-foto mereka itulah yang disebut; hieroglif.

Imajinasi
Dari istilah Inggris Imagination. Kemampuan menciptakan citra dalam angan-angan atau pikiran tentang sesuatu yang tidak diserap oleh pancaindera atau yang belum pernah dialami dalam kenyataan.

Instrumental
Sifat suatu musik dalam hubungan dengan penyelenggaraannya. Dalam hal ini sepenuhnya dengan alatalat musik. Sebagai lawannya adalah music vocal, yaitu music yang diperdengarkan dengan suara manusia.

Kaba
(Dari kata Arab khabar= berita). Dalam kesusastraan Minangkabau kaba berarti prosa berirama yang dapat didendangkan. Kalimat-kalimatnya terdiri atas kesatuan-kesatuan kata yang semuanya bersuku tujuh sampai sepuluh. Kaba biasanya dinyatakan dengan irama atau didendangkan, sering diiringi saluang, rebab atau kecapi. Biasanya tukang kaba membacakan atau mendendangkan kaba itu pada waktu perayaan kawin, menaiki rumah, sunatan, dsb. Beberapa kaba yang lazim dibacakan ialah: Kaba Cindua Mato, Kaba Nan Tongga Mageg Jabang, Kaba Rambun Jalua.

Kabuki
Salah satu bentuk teater tradisional Jepang adalah Kabuki.Sebagaimana teater tradisional China, tata- rias dan tata busana Kabuki juga sangat rumit. Bentuk tontonannya campuran dari musik, tarian, dan nyanyian. Kabuki berasal dari tiga suku kata, Ka (menyanyi), bu (menari), dan ki (ketrampilan). Kabuki sering diartikan sebagai seni menyanyi dan menari. Kabuki sebagai teater tradisional telah diturunkan dari generasi ke generasi oleh masyarakat pendukungnya. Dalam sejarahnya, Kabuki tidak banyak mengalami perubahan.
Berbeda dengan teater Barat, di mana pelaku dan penonton dibatasi oleh lengkung proskenium; - dalam tontonan Kabuki pelaku dan penonton tidak berjarak. Panggung Kabuki menjorok ke arah penonton.

Karakter
Perwatakan atau tokoh dalam lakon drama yang memiliki dimensi Phisiologi, Sosiologi dan psikologi.

Kemidi Rudat
Salah satu teater tradisional yang terdapat di Nusa Tenggara Barat adalah Kemidi Rudat. Tontonan Kemidi Rudat hampir sama dengan tontonan di daerah-daerah lain. Bentuk tontonan Kemidi Rudat, pengajiannya dalam bentuk drama, yang dikombinasi dengan tarian dan nyanyian. Dialog yang dibawakannya pun seringkali dilakukan dalam nyanyian melalui syair-syair yang berupa pantun.
Ada yang mengatakan Rudat berasal dari kata Rodat, yang artinya baris-berbaris. Dari tontonan teater tradisional Kemidi Rudat, tampak pengaruh Bangsawan, yang berlatar-belakang kebudayaan Melayu. Irama musiknya pun bernuansa Melayu. Dengan instrumen musik rebana, tambur, biola dan gamelan. Bahkan lakon-lakonnya pun bersumber dari cerita Melayu lama dan dialognya diucapkan dalam bahasa Melayu.

Ketoprak
Teater Tradisional yang paling populeh di Jawa Tengah adalah Ketoprak. Pada mulanya Ketoprak hanyalah permainan orang-orang desa yang sedang menghibur diri dengan menabuh lesung di bulan Purnama, yang disebut gejogan. Pada perkembangannya menjadi suatu bentuk tontonan teater tradisional yang lengkap. Semula disebut ketoprak lesung, kemudian dengan dimasukkannya musik gendang, , terbang, suling, nyanyian dan lakon yang menggambarkan kehidupan rakyat di pedesaan, maka lengkaplah Ketoprak sebagaimana yang kita kenal sekarang, yang pertama kali dipentaskan sekitar tahun 1909.

Komedi
Drama yang mengejek atau menyindir orang-orang yang berkuasa, tentang kesombongan dan kebodohan mereka.

Kondobuleng
kondobuleng merupakan teater tradisional yang berasal dari suku Bugis, Makassar. Kondobuleng berasal dari kata kondo (bangau) dan buleng (putih). Kondobuleng berarti bangau putih. Tontonan Kondobuleng ini mempunyai makna simbolis. Sebagaimana teater tradisional umumnya, tontonan Kondobuleng juga dimainkan secara spontan. Ceritanya simbolik, tentang manusia dan burung bangau. Dan dimainkan dengan gaya lelucon, banyolan yang dipadukan dengan gerak stilisasi. Yang unik dari tontonan ini adalah tidak adanya batas antara karakter dengan property yang berlangsung pada adegan tertentu. Mereka pelaku, tapi pada adegan yang sama mereka adalah perahu yang sedang mengarungi samudera. Tapi pada saat itu pula mereka adalah juga penumpangnya.

Kritik
Kata kritik berasal dari bahasa Yunani krinien yang berarti mengamati, membandingi, dan menimbang. Selanjutnya bahasa Inggris menyebut criticism, dalam bahasa Prancis critique. Kritik adalah karangan yang bersifat memberikan pertimbangan secara jujur atau objektif terhadap hasil karangan orang lain. Kritik juga harus mengkaji dan mengevaluasi dari berbagai segi dan penuh pertimbangan. Kritik tidak hanya mencari kesalahan; kritik yang sehat menyebutkan sifat-sifat yang baik maupun yang buruk, mempertimbangkan baik buruknya, kemudian memberikan penilaian yang mantap.

Sumber : buku k13 seni budaya kelas xi