Nilai Estetis Tari


Estetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni. Seni tari sebagai bagian dari seni umumnya, sudah tentu memiliki nilai estetis untuk kriteria menilai keindahan gerak. Umumnya untuk menilai karya tari, seperti bagan di bawah ini.

1) Wiraga digunakan untuk menilai:
kompetensi menari, meliputi keterampilan menari, hafal gerakan, ketuntasan, kebersihan dan keindahan gerak.

2) Wirama untuk menilai:
kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama (iringan), kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo.

3) Wirasa adalah tolok ukur harmonisasi antara wiraga (sebagai unsure criteria kemahiran menari) dan wirama (sebagai unsure kesesuaiannya dengan iringan tari), kesesuaian dengan busana dan ekspresi dalam menarikannya.

Pertanyaannya, apakah bisa siswa menilai tari Bali, tari Jawa, tari Sumatera dan tari etnis lainnya dengan kriteria wiraga, wirama, wirasa? Untuk menjawab pertanyaan ini memerlukan pemahaman yang komprehensif. Marilah kita urai dan analisis mengenai estetika tari. Apa yang siswa bisa amati dalam mengidentifikasi tari? Betul yang pertama terlihat adalah gerak, selanjutnya busananya dan kemudian mendengar iringannya. Setiap etnis memiliki ciri khas, gerak busana, dan iringan yang berbeda.

Di dalam tari Bali, penilaian wiraga, wirahma, wirasa memiliki identitas khusus yang tertuang dalam istilah:
1. Agem
Sikap badan, tangan dan kaki yang harus dipertahankan.
2. Tandang
Cara berpindah tempat.
3. Tangkep
Ekspresi mimik wajah yang menimbulkan penjiwaan tari.

Estetika wiraga tari Bali dibangun dari kekokohan agem dengan posisi badan diagonal dalam tiga bagian yaitu kepala, badan dan kaki; tandang dan tangkep yang ditampilkan dengan baik dan benar menurut kaidah tradisi Bali. Kesan estetis yang ditumbuhkan dari penampilan tari Bali adalah dinamis, ekspresif, dan energik.

Penampilan tari atau wiraga dalam tari Jawa harus sesuai dengan karakter tokoh tari yang ditampilkan. Ruang, dan tenaga menjadi tuntutan dalam memerankan tokoh yang memiliki karakter. Ruang gerak sempit untuk karakter halus. Ruang gerak luas untuk memerankan tokoh sesuai dengan karakter gagah. Koreografi disusun dengan simetris, memberikan kesan seimbang, tenang dan mengalun.

Karakteristik gerak tari Melayu adalah penari yang melayang ringan bagaikan berselancar meniti aliran air, kadang-kadang meloncat ringan bagaikan riak gelombang yang memecah membentur karang-karang kecil. Komposisi berkembang dari tempo yang perlahan, merambat cepat, dan mencapai klimaks kecepatan di bagian akhir.

Sumber : buku k13 seni budaya kelas xi